Jumat, 07 Desember 2012

Teluk Kiluan, Lampung

SURGA TERSEMBUNYI DI TELUK LAMPUNG

Teluk Kiluan berada di Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, Lampung Selatan. Jaraknya kurang lebih 80 kilometer dari kota Bandar Lampung. Di tempat wisata ini, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan. Selain berfoto, tentu saja, Anda pun bisa berenang di hijaunya air pantai Pulau Kiluan. Menyaksikan lumba-lumba juga akan menjadi daya tarik yang tak terlupakan. Dan menurut sejumlah informasi, Teluk Kiluan merupakan wilayah dengan populasi lumba-lumba terbanyak di Asia Tenggara.
Kurang lebih membutuhkan waktu enam jam lamanya melalui jalan darat untuk mencapai Ekowisata Teluk Kiluan yang terletak di koordinat S5.749252 E105.192740 dari arah Pelabuhan Bakaehuni, atau kurang lebih sekitar 80 km dari Kota Bandar lampung. Dari Bakaeuhuni kita bisa mengikuti jalur lintas timur Sumatera sampai dengan pertigaan arah Pelabuhan Panjang. Kemudian ambil jalur Pelabuhan Panjang, terus ke arah Lempasing, Mutun dan diujung jalur ini kita akan ketemu Teluk Kiluan. Namun sebelum sampai ke teluk ini, perlu perjuangan ekstra keras, karena tidak semua jalur yang kita lalui beraspal.
Mulai memasuki daerah Lempasing, jalannya menyempit, berkelok-kelok dan naik turun. Kita harus ekstra hati-hati dalam mengendarai mobil ketika melalui jalur ini jika tak mau jatuh ke dalam jurang. Walaupun begitu, kita akan disuguhi pemandangan hijau hutan yang terletak di kanan kiri jalan yang menyejukkan mata. Sesekali akan terlihat lautan luas nan biru yang terlihat dari sebelah kiri tebing-tebing jalan yang kita lalui. Tambak udang juga banyak terlihat di sisi kiri jalan yang langsung berhadapan dengan lautan.



Sebelum memasuki desa terakhir dengan jalanan yang dapat dilalui dengan mobil, perkampungan khas Lampung dengan rumah panggungnya menjadi daya tarik tersendiri dalam perjalanan menuju Teluk Kiluan. Setelah itu barulah kita memasuki desa Bawang, dimana jalanan yang kita lalui berubah menjadi jalan tanah yang bergelombang dan berbatu-batu. Kemudian Perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek dikarenakan mobil tidak mungkin bisa melintas lagi. Mobil yang kita bawa pun terpaksa harus dititipkan di balai desa agar aman selama kita pergi ke Teluk Kiluan.Ternyata tidak sulit untuk menemukan tukang ojek di daerah ini, karena memang mereka sudah siap setiap waktu untuk mengantar tamu ke Kiluan.


Teluk kiluan ini baru diekspos tahun 2009, teluk ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat dibawah yayasan Cikal ekowisata, sehingga walaupun dikelola untuk tujuan wisata, tetap memperhatikan kelestarian kekayaan alam dan biota laut yang ada di Teluk Kiluan. beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dsini adalah Snorkeling menikmati keindahan biota bawah laut yang masih alami, beberapa spot yang menarik adalah diseberang Pulau Kiluan, habitat asli penyu Hijau. Sedangkan Untuk kegiatan surfing berada di seberang cottege, dan Tur Lumba-lumba dengan dimana kita bisa bermain dengan ratusan lumba-lumba dihabitatnya yang merupakan terbesar di Asia Tenggara, dengan perahu Jukung dipagi hari, kita akan diantarkan ke laut lepas untuk bermain dengan lumba-lumba dipagi hari.


Sekilas Info:
Teluk Kiluan terletak di Propinsi Lampung, yang terkenal dengan banyaknya lumba-lumba, ikan paus disekitaran Teluk Kiluan. Daerah ini juga terkenal dengan keindahan alam dan surga bagi para pemancing handal. Setiap tahun diadakan lomba memancing di Teluk Kiluan yang diikuti oleh master-master pemancing seluruh Indonesia.
1. Prakiraan Biaya

1. A. Transportasi
Transportasi umum dari Jakarta menuju Teluk Kiluan:
1. Kalideres – Pelabuhan Merak (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 1.5 jam
2. Ferry penyebarangan Merak – Bakahueni (ekonomi) Rp.15.000,- (AC Rp.30.000,-), sekitar 2 jam
3. Bakahueni – Bandar Lampung (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 2 jam
4. Travel Bandar Lampung (kali balok) – Kiluan (AC) Rp.45.000,-, sekitar 3-4 jam
5. Penyebrangan (kapal jungkung kecil) dari Teluk Kiluan menuju Pulau Kiluan, Rp.15.000,- /org sekitar 15 menit.
6. Jungkung untuk ’berburu’ Lumba-lumba : Rp.250.000/kapal, bisa diisi 3 orang, lama seluruh perburuan sekitar 2-3 jam.
Saya pribadi memakai mobil pribadi karena ingin menjelajah pantai-pantai yang searah dengan Teluk Kiluan.



                                                              Sunrise di Pantai Queen Artha
Akomodasi penginapan di Teluk Kiluan sangat terbatas. Di Pulau Kiluan hanya terdapat 1 rumah panggung yang digunakan sebagai homestay, yang memiliki 4 kamar yang disewakan. Harga sewa semalam Rp.150.000,- perkamar, yang bisa diisi sampai 5-6 orang. Fasilitas amat sangat minim, listrik yang digunakan adalah generator sederhana yang menerangi sangat terbatas (110V). Alternatif lain adalah menginap di homestay yang berada di Teluk Kiluannya (daratan), dengan kondisi yang mestinya lebih bagus. Saya prefer menginap di Pulau Kiluan dengan pertimbangan supaya pagi buta bisa langsung naik kapal jungkung ’berburu’ lumba-lumba.
1-C Makanan
Makanan yang disantap adalah makanan yang disediakan oleh pemilik homestay dengan biaya Rp.15.000,-/makan/orang dengan lauk ikan segar seadanya.
1-D Biaya Lain – Tiket Masuk
Sebagian besar gratis, kecuali untuk pantai yang sudah dikomersialkan seperti pantai Klara Rp.5.000,-, pantai Mutun Rp.5.000,-.





3. Cuaca




Lumba-lumba
Secara umum waktu yang terbaik adalah saat musim kemarau, April – September, karena dikhawatirkan apabila musim hujan, akan membuat jalan rusak menuju Teluk Kiluan akan semakin parah sehingga semakin menyulitkan perjalanan.

4. Packing List
Perlengkapan berenang, sunblock, kamera (disarankan membawa lensa tele untuk menangkap moment lumba-lumba), makanan sebisa yang dibawa karena di Teluk Kiluan tidak ada penjual makanan besar, dry pack (untuk kamera, lensa, dan barang berharga yang tidak tahan air) yang dipergunakan selama ’huntingdolphin.

5. Tips
- Bawa senter apabila menginap di homestay pulau Kiluan.
- Sepagi mungkin berburu Lumba-lumba.
- Membawa makanan tambahan untuk persiapan menginap di Pulau Kiluan.
- Mandi/berbersih apabila berenang di Klara (ada kamar mandi di pantai Klara), karena air sangat sedikit di Pulau Kiluan (saat kunjungan terakhir, tidak ada mesin pompa air, sehingga apabila membutuhkan air harus menimba sumur terlebih dahulu)
- Jungkung yang digunakan sangat kecil, lebar hanya sekitar 45 cm, dengan panjang sekitar 2.5 m, untuk yang agak takut dengan air, disarankan membawa live vest jacket sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar